Utusan Khusus AS Bertolak ke Gaza, Korban Kelaparan Tembus 101 Jiwa Termasuk Bayi
Parezi A Pramiswari – Pusat1info
Rabu, 23-07-2025 12.56 WIB
Foto: SIDOnews
Utusan Khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff, dilaporkan bertolak menuju wilayah Gaza di tengah krisis kemanusiaan yang kian memburuk. Dalam 24 jam terakhir, 15 warga Gaza termasuk bayi berusia enam minggu meninggal akibat kelaparan, menjadikan total korban tewas karena malnutrisi mencapai 101 jiwa sejak Oktober 2023.
Gaza, 23 Juli 2025 — Pemerintah Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa utusan khusus mereka, Steve Witkoff, tengah menuju wilayah Gaza dalam rangka misi kemanusiaan. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, pada Selasa (22/7).
"Dia menuju wilayah itu," kata Bruce saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai keberangkatan Witkoff ke Gaza. Namun, ia menambahkan bahwa lokasi pasti tidak bisa dikonfirmasi mengingat dinamika di lapangan dan keterlibatan banyak mitra regional.
Kunjungan tersebut berlangsung di tengah krisis kelaparan yang melanda Jalur Gaza. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, 15 warga, termasuk empat anak-anak dan seorang bayi enam minggu bernama Yousef, meninggal akibat kelaparan dalam satu hari terakhir. Pamannya, Adham al-Safadi, menyebut mereka tidak dapat menemukan susu formula, bahkan jika tersedia, harganya mencapai USD100 per kaleng.
Korban lainnya termasuk Abdulhamid al-Ghalban, remaja 13 tahun yang meninggal di rumah sakit Khan Younis, selatan Gaza. Kementerian mencatat total 101 warga tewas karena kelaparan dan malnutrisi, sebagian besar anak-anak, sejak dimulainya serangan Israel ke Gaza pada Oktober 2023.
Krisis ini dipicu oleh blokade total Israel sejak Maret yang menyebabkan stok makanan habis. Meski blokade sebagian dicabut pada Mei, hanya sedikit bantuan yang berhasil masuk. Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF)—organisasi bantuan yang didukung AS dan Israel—mengambil alih distribusi bantuan dari badan PBB, namun justru menimbulkan lebih banyak korban.
Data PBB menyebutkan lebih dari 1.000 warga Palestina tewas saat mencoba mengakses bantuan, mayoritas di sekitar pusat distribusi GHF. Kepala UNRWA, Phillipe Lazzarini, mengecam sistem distribusi ini sebagai "jebakan maut yang sadis".
Situasi ini memicu tekanan global terhadap AS dan sekutunya untuk mengambil tindakan nyata menghentikan penderitaan rakyat Gaza.
Sumber: SIDOnews
Komentar
Posting Komentar