Trump Mengamuk! Sertifikat Halal Indonesia Dianggap Hambat Ekonomi Amerika

Parezi A Pramiswari - Pusat1info
Sabtu, 26-04-2025 21:09 WIB

Presiden AS Donald Trump. (Foto: Mark Chiefelbein/Associated Prees)

SemarangPresiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan kritik keras terhadap kebijakan sertifikat halal Indonesia yang dinilainya sebagai penghambat perdagangan bebas dan mengganggu ekspor produk Amerika. Trump menyebut regulasi tersebut sebagai "bentuk hambatan dagang terselubung" yang merugikan pengusaha dan petani AS.

"Persyaratan Impor Halal Berdasarkan Undang-Undang No. 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal, sertifikasi halal wajib bagi makanan, minuman, farmasi, kosmetik, alat kesehatan, produk biologi, produk rekayasa genetika, barang konsumsi, dan produk kimia yang diperjualbelikan di Indonesia. Semua proses bisnis, termasuk produksi, penyimpanan, pengemasan, distribusi, dan pemasaran, tercakup dalam undang-undang ini," tulis USTR dilansir Kamis (24/4).

Dalam pernyataan resminya yang disampaikan melalui platform media sosial Truth Social, Trump menuduh Indonesia menggunakan regulasi halal sebagai alat proteksionisme tersembunyi. "Indonesia telah mempersulit masuknya produk Amerika melalui peraturan yang berbelit-belit dan tidak adil. Ini penghinaan terhadap prinsip perdagangan bebas," tulis Trump.

Trump menyoroti bahwa banyak produk makanan, kosmetik, hingga farmasi dari Amerika Serikat kini wajib mengantongi sertifikat halal sebelum bisa masuk ke pasar Indonesia. Menurutnya, prosedur sertifikasi tersebut tidak hanya memakan waktu, tetapi juga biaya tinggi, sehingga menghalangi produk-produk AS untuk bersaing secara adil.


Editor : Parezi Anggra Pramiswari 


Sumber:

Truth Social @realDonaldTrump, 25 April 2025

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Press Briefing 26 April 2025

Wawancara dengan Dr. Indah Permata, Universitas Indonesia, 26 April 2025


Komentar

Postingan populer dari blog ini

4.478 Porsi Soto Gratis Ludes Dibagikan dalam Peringatan Hari Jadi Kota Semarang

Kunjungan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unissula ke RRI Jakarta: Perkuat Pemahaman Dunia Penyiaran