Lawang Sewu: Gerbang Seribu Pintu Menuju Sejarah Semarang
Parezi A Pramiswari – Pusat1info
Kamis, 24-07-2025 12.52 WIB
Foto: Lawang Sewu Semarang (Pusat1ndo)Semarang – 24 Juli 2025 – Lebih dari sekadar bangunan tua, Lawang Sewu menjelma menjadi simbol peradaban dan saksi bisu sejarah kolonial serta perjuangan bangsa di Kota Semarang.
“Bangunan ini bukan hanya peninggalan Belanda, tapi ruang hidup sejarah yang masih berdetak. Setiap lorongnya punya cerita, dari kejayaan perkeretaapian hingga masa kelam pendudukan Jepang,” ujar Tri Santoso (52), pemandu wisata sekaligus sejarawan lokal, saat ditemui di halaman Lawang Sewu, Selasa (23/7/2025).
Dibangun pada awal abad ke-20 sebagai kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), Lawang Sewu kini menjadi salah satu ikon arsitektur kolonial paling terkenal di Indonesia. Gaya arsitektur art deco berpadu dengan elemen tropis lokal menjadikannya bangunan yang megah dan penuh simbol.
Nama “Lawang Sewu” sendiri merujuk pada banyaknya pintu dan jendela lengkung besar yang menghiasi bangunan ini. Meski tidak benar-benar berjumlah seribu, desain pintu yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan fotografer.
Saat ini, Lawang Sewu bukan hanya tujuan wisata sejarah, tetapi juga ruang edukasi budaya yang aktif. Museum perkeretaapian, pameran arsip kolonial, hingga pertunjukan seni tradisional kerap digelar di area dalam maupun halaman.
Kawasan Lawang Sewu pun menjadi titik penting dalam pengembangan wisata Kota Lama yang menyatukan sejarah, budaya, dan ekonomi kreatif. Pemerintah kota bersama PT KAI sebagai pengelola aktif merawat dan memfungsikan bangunan agar tidak sekadar jadi bangunan tua pasif.
Komentar
Posting Komentar