PM Malaysia Desak Trump Tekan Israel Akhiri Genosida Gaza dan Kirimkan Bantuan Kemanusiaan

   Parezi A Pramiswari – Pusat1info

Rabu 23-07-2025 12.46 WIB

Foto: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim/SINDOnews


Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, secara terbuka mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menggunakan pengaruhnya menekan Israel agar segera menghentikan serangan brutal terhadap warga Palestina di Gaza. Ia juga menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan di tengah krisis kelaparan yang melanda wilayah tersebut.


Kuala Lumpur, 23 Juli 2025 — Dalam pernyataan terbuka yang disampaikan melalui akun resminya di X (sebelumnya Twitter), Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyuarakan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza. Ia menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia, khususnya Presiden AS Donald Trump, untuk bertindak tegas menghentikan kebrutalan yang terus dilakukan Israel.

“Saya secara khusus mengimbau Presiden AS Donald Trump untuk menggunakan pengaruhnya guna mendesak diakhirinya segera pembunuhan, menghentikan pemboman tanpa pandang bulu, dan memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau mereka yang membutuhkan tanpa hambatan,” tegas Anwar.

Anwar menggambarkan tragedi di Gaza sebagai "ujian bagi kemanusiaan kita bersama". Ia menyebut bahwa ribuan anak-anak dan bahkan bayi menjadi korban serangan, sementara banyak lainnya menghadapi kelaparan ekstrem akibat blokade dan kegagalan distribusi bantuan.

“Tragedi ini telah melampaui batas. Pengabaian yang mengerikan terhadap kehidupan dan martabat manusia ini adalah pelanggaran terhadap kode moral paling mendasar,” katanya.

Anwar juga menegaskan bahwa Malaysia siap bekerja sama dengan semua negara—baik dari Utara maupun Selatan, Timur maupun Barat—demi mengirimkan bantuan dan mengembalikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.

“Jangan sampai kita dikenang sebagai mereka yang hanya berpangku tangan,” ujarnya.

Hingga kini, lebih dari 59.000 warga Palestina—mayoritas perempuan dan anak-anak—dilaporkan telah tewas sejak perang genosida dimulai pada Oktober 2023. Sebagian korban tewas karena kekurangan gizi, sisanya akibat pengeboman dan serangan senjata.

Sebagai catatan, pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) juga tengah mengadili Israel atas dugaan genosida.


Sumber: SIDOnews


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trump Mengamuk! Sertifikat Halal Indonesia Dianggap Hambat Ekonomi Amerika

4.478 Porsi Soto Gratis Ludes Dibagikan dalam Peringatan Hari Jadi Kota Semarang

Kunjungan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unissula ke RRI Jakarta: Perkuat Pemahaman Dunia Penyiaran