Ganda Putra Indonesia Bidik Gelar di Japan dan China Open 2025, Jadi Pembuktian Usai Paceklik
Parezi A Pramiswari – Pusat1info
Sabtu, 11-07-2025 14.29 WIB
Pelatih Kepala Ganda Putra Pelatnas Antonius Budi Ariantho Foto: Mercy Raya/detikSport
Setelah enam bulan tanpa gelar, sektor ganda putra Indonesia membidik kebangkitan di turnamen-turnamen besar seperti Japan Open dan China Open. Persiapan teknis dan fisik diklaim sudah matang, dengan harapan bisa merebut gelar dan mengakhiri masa paceklik.
Jakarta – Tim ganda putra bulu tangkis Indonesia akan menghadapi tantangan besar dalam tiga turnamen elite yang berlangsung mulai pertengahan Juli hingga Agustus 2025. Setelah puasa gelar sejak awal tahun, skuad asuhan Antonius Budi Ariantho bersiap menunjukkan kebangkitan mereka di ajang Japan Open Super 750 (15–20 Juli), China Open Super 1000 (22–27 Juli), serta Kejuaraan Dunia di Paris pada akhir Agustus.
Pelatih Kepala Ganda Putra Pelatnas PBSI, Antonius, menyatakan bahwa kondisi anak asuhnya saat ini sudah optimal untuk bertanding. Menurutnya, aspek teknik dan fisik telah melalui proses pembenahan menyeluruh sejak awal tahun.
“Kalau soal kesiapan, kami sudah masuk tahap akhir. Targetnya tentu kami berharap bisa memutus puasa gelar sejak Januari. Jepang dan China menjadi peluang awal, sebelum puncaknya di Kejuaraan Dunia,” ujar Antonius saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (11/7/2025).
Sejak awal tahun, ganda putra Indonesia memang kesulitan mencetak prestasi. Beberapa pasangan hanya mampu menembus partai final, namun belum berhasil mengangkat trofi di level Super 300 hingga 1000. Anton menyebut penyebabnya adalah karena ketatnya persaingan di sektor ganda putra dunia.
“Kompetisi sangat merata. Bahkan pasangan unggulan bisa saja kalah dari pemain yang tidak diunggulkan. Artinya, semua harus benar-benar siap, bukan hanya teknik, tapi strategi dan adaptasi lapangan juga harus maksimal,” kata mantan pebulutangkis nasional tersebut.
Lebih lanjut, Anton mengakui masih ada beberapa kekurangan yang menjadi fokus evaluasi tim pelatih, seperti pertahanan, rotasi, dan kecepatan serangan. Namun ia optimistis dengan progres yang telah dicapai menjelang turnamen besar ini.
“Kalau non-teknis saya rasa tidak ada masalah. Mereka semua pemain berpengalaman, mental sudah teruji. Yang terpenting adalah bagaimana mereka memanfaatkan setiap momen dan tampil maksimal,” tandasnya.
Masyarakat Indonesia tentu menaruh harapan besar kepada sektor ganda putra, yang selama ini menjadi andalan prestasi di level dunia. Tiga turnamen ini menjadi momen krusial untuk membuktikan bahwa Indonesia masih layak diperhitungkan di sektor ini.
Sumber: DetikSport
Komentar
Posting Komentar