25 Negara Barat Desak Israel Hentikan Genosida di Gaza dan Kembalikan Distribusi Bantuan Kemanusiaan

  Parezi A Pramiswari – Pusat1info

Rabu, 23-07-2025 12.41 WIB

Foto: SINDOnews


Sebanyak 25 negara Barat, termasuk Inggris, Prancis, Kanada, dan Australia, mengecam keras tindakan militer Israel di Gaza. Mereka mendesak agar kekerasan terhadap warga sipil segera dihentikan dan sistem distribusi bantuan kemanusiaan dikembalikan ke jalurnya.

London, 23 Juli 2025 — Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Rabu (23/7), 25 negara Barat yang terdiri dari negara-negara Eropa, Kanada, Australia, dan Selandia Baru menuntut dihentikannya operasi militer Israel di Gaza. Mereka menilai tindakan tersebut telah melampaui batas kemanusiaan dan memperburuk krisis sipil di wilayah itu.

Kelompok negara itu, termasuk Inggris dan Prancis, menyoroti tewasnya lebih dari 800 warga sipil Palestina, sebagian besar di dekat lokasi distribusi makanan milik Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). GHF saat ini mengambil alih fungsi distribusi bantuan dari jaringan PBB, namun justru berada dalam pengawasan dan dukungan penuh Israel serta Amerika Serikat.

"Model pemberian bantuan yang dijalankan Israel sangat membahayakan, menciptakan ketidakstabilan, dan melanggar martabat dasar warga Gaza," tulis pernyataan bersama para menteri luar negeri negara-negara tersebut.

Pernyataan ini juga menyebut penderitaan warga Gaza telah mencapai level baru yang mengkhawatirkan. Mereka mengutuk apa yang disebut sebagai “pembunuhan tidak manusiawi” yang dilakukan di tengah krisis pangan dan kemanusiaan.

Seruan itu menjadi signifikan mengingat datang dari negara-negara sekutu utama Israel, termasuk empat dari lima anggota aliansi intelijen Five Eyes, yakni Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru (tanpa AS). Negara-negara tersebut mendesak Israel untuk memulihkan sistem distribusi bantuan berbasis PBB dan menghentikan operasi militer di wilayah sipil.

Desakan muncul bersamaan dengan laporan bahwa tank-tank Israel telah memasuki distrik selatan dan timur Deir al-Balah, Gaza, untuk pertama kalinya pada awal pekan ini.


Sumber: SINDOnews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trump Mengamuk! Sertifikat Halal Indonesia Dianggap Hambat Ekonomi Amerika

4.478 Porsi Soto Gratis Ludes Dibagikan dalam Peringatan Hari Jadi Kota Semarang

Kunjungan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unissula ke RRI Jakarta: Perkuat Pemahaman Dunia Penyiaran